Selasa, 25 Juni 2013

Ketahanan Nasional dan Pengaruh Aspek EkonomiKetahanan Nasional dan Pengaruh Aspek Ekonomi



Ketahanan Nasional dan Pengaruh Aspek Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

2. Perekomomian di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu ekonomi yang cukup stabil untuk investasi dan berbisnis.Setelah diterpa krisis ekonomi pada 1998, perekonomian Indonesia perlahan menunjukkan peningkatan.Tabel 1 menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada periode 2004-2009 dalam harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang pada 1999 amat rendah, yaitu 0,85%, perlahan merangkak naik sampai 6,28% di tahun 2007 namun turun kembali menjadi 4,5% pada tahun 2009 karena adanya krisis finansial global yang dimulai akhir 2008. Akan tetapi, dengan semakin baiknya pondasi ekonomi dan keuangan di Indonesia, krisis tersebut tidak menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan sebagaimana yang terjadi kepada Negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Indikator Makro ekonomi Indonesia 2004-2009
 
Indikator
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,03
5,69
5,5
6,28
6,06
4,5
Inflasi (%)
6,4
17,11
6,6
6,59
11,39
2,8
NIlai ekspor non migas (ribuan USD)
54.303.601
66.010.428
80.091.764
92.598.083
107.156.801
4.3991.772*
FDI (juta USD)
1.896
8.336
4.914
6.928
n.a.
4.877
Rupiah/USD
9.290
9.830
9.020
9.419
10.950
10.87
*s.d. Juli 2009
Sumber: BPS (2010), Bank Indonesia (2010), diolah.
Stabilitas ekonomi di Indonesia juga senantiasa berpengaruh terhadap sektor perdagangan.Nilai tukar yang relatif stabil dan lingkungan bisnis yang kondusif menjadi pendukung bagi kegiatan ekspor impor Indonesia. Dalam periode 2005-2009 neraca perdagangan total Indonesia menunjukkan angka positif.
http://kek.ekon.go.id/images/kek/ekonomi_ina.png
Sebagian besar keberhasilan ekonomi Indonesia adalah berkat pengelolaan fiskal atau keuangan negara yang baik, dengan fokus pada penurunan beban hutang. Rasio hutang Indonesia terhadap PDB menurun terus dari 83% di tahun 2001 hingga 29% pada akhir tahun 2009; ini merupakan angka terendah di antara negara ASEAN, kecuali Singapura yang tidak memiliki hutang pemerintah. Menurut Standard & Poor, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk pengelolaan neraca fiskal terbaik di antara negara-negara di wilayah Asia-Pasifik.Dilihat dari perekonomian yang stabil dan upaya reformasi yang berkelanjutan, maka Indonesia merupakan sebuah kekuatan besar yang sedang berkembang di Asia dan menjadi salah satu tujuan investasi yang menjanjikan.

3. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
Ketahana Nasional dalam bidang Ekonomi itu sendiri dapat tercermin dalam berbagai kondisi kehidupan pereknomian bangsa yang mana dalam bangsa tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional.
Dalam pencapaian tingkat ketahanan Ekonomi yang diinginkanpun banyak memerlukan pembinaan, diantaranya seperti :
1. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
2. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
3. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
5. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.

4. Pendapat tentang kenaikan BBM
Dampak dari pengaruh ketahanan nasional dalam bidang Ekonomi itu pun banyak mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat. Misalnya Naiknya harga BBM, dimana Pemerintah sudah menaikkan harga BBM pada tanggal 22 juni 2012, yang banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut, unjuk rasa dan protes pun banyak dilakukan.
Kebanyakan unjuk rasa tersebut dilakukan dari kalangan menengah bawah dan masyarakat tidak mampu seperti buruh,petani,nelayan pedagang hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa pihak yang paling menderita dengan kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil karena kemampuan memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit.
Melihat kondisi perekonomian Indonesia sekarang menurut saya langkah pemerintah menaikan BBM sudah tepat, karena pengguna BBM bersubsidi sebelumnya tidak tepat sasaran. BBM bersubsidi yang ditunjukan kepada para warga miskin tetapi lebih dari 80% yang menikmatinya adalah rakyat yang mampu.