Ketahanan Nasional dan Pengaruh Aspek Ekonomi
1.
Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
2.
Perekomomian di Indonesia
Indonesia merupakan salah
satu ekonomi yang cukup stabil untuk investasi dan berbisnis.Setelah diterpa
krisis ekonomi pada 1998, perekonomian Indonesia perlahan menunjukkan
peningkatan.Tabel 1 menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada
periode 2004-2009 dalam harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang pada 1999 amat
rendah, yaitu 0,85%, perlahan merangkak naik sampai 6,28% di tahun 2007 namun
turun kembali menjadi 4,5% pada tahun 2009 karena adanya krisis finansial
global yang dimulai akhir 2008. Akan tetapi, dengan semakin baiknya pondasi
ekonomi dan keuangan di Indonesia, krisis tersebut tidak menimbulkan dampak
negatif yang berkepanjangan sebagaimana yang terjadi kepada Negara-negara
tetangga di Asia Tenggara.
Indikator Makro ekonomi Indonesia 2004-2009
Â
Indikator
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
Pertumbuhan Ekonomi (%)
|
5,03
|
5,69
|
5,5
|
6,28
|
6,06
|
4,5
|
Inflasi (%)
|
6,4
|
17,11
|
6,6
|
6,59
|
11,39
|
2,8
|
NIlai ekspor non migas (ribuan USD)
|
54.303.601
|
66.010.428
|
80.091.764
|
92.598.083
|
107.156.801
|
4.3991.772*
|
FDI (juta USD)
|
1.896
|
8.336
|
4.914
|
6.928
|
n.a.
|
4.877
|
Rupiah/USD
|
9.290
|
9.830
|
9.020
|
9.419
|
10.950
|
10.87
|
*s.d. Juli 2009
Sumber: BPS (2010), Bank Indonesia (2010), diolah.
Stabilitas
ekonomi di Indonesia juga senantiasa berpengaruh terhadap sektor
perdagangan.Nilai tukar yang relatif stabil dan lingkungan bisnis yang kondusif
menjadi pendukung bagi kegiatan ekspor impor Indonesia. Dalam periode 2005-2009
neraca perdagangan total Indonesia menunjukkan angka positif.
![http://kek.ekon.go.id/images/kek/ekonomi_ina.png](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Sebagian
besar keberhasilan ekonomi Indonesia adalah berkat pengelolaan fiskal atau
keuangan negara yang baik, dengan fokus pada penurunan beban hutang. Rasio
hutang Indonesia terhadap PDB menurun terus dari 83% di tahun 2001 hingga 29%
pada akhir tahun 2009; ini merupakan angka terendah di antara negara ASEAN,
kecuali Singapura yang tidak memiliki hutang pemerintah. Menurut Standard &
Poor, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk pengelolaan neraca fiskal
terbaik di antara negara-negara di wilayah Asia-Pasifik.Dilihat dari
perekonomian yang stabil dan upaya reformasi yang berkelanjutan, maka Indonesia
merupakan sebuah kekuatan besar yang sedang berkembang di Asia dan menjadi
salah satu tujuan investasi yang menjanjikan.
3. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
Ketahana Nasional dalam bidang Ekonomi itu sendiri dapat
tercermin dalam berbagai kondisi kehidupan pereknomian bangsa yang mana dalam
bangsa tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional.
Dalam pencapaian tingkat ketahanan Ekonomi yang
diinginkanpun banyak memerlukan pembinaan, diantaranya seperti :
1. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free
fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
2. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran
serta masyarakat secara aktif.
3. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat
mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh
wilayah Indonesia.
4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan
hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar
wilayah.
5. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta
jasa.
4. Pendapat tentang
kenaikan BBM
Dampak dari pengaruh ketahanan nasional dalam bidang Ekonomi
itu pun banyak mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat. Misalnya
Naiknya harga BBM, dimana Pemerintah sudah menaikkan harga BBM pada tanggal 22
juni 2012, yang banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan
tersebut, unjuk rasa dan protes pun banyak dilakukan.
Kebanyakan unjuk rasa tersebut dilakukan dari kalangan
menengah bawah dan masyarakat tidak mampu seperti buruh,petani,nelayan pedagang
hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa pihak yang paling menderita dengan
kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil karena kemampuan memenuhi kebutuhan
hidup akan semakin sulit.
Melihat kondisi perekonomian Indonesia sekarang menurut saya
langkah pemerintah menaikan BBM sudah tepat, karena pengguna BBM bersubsidi
sebelumnya tidak tepat sasaran. BBM bersubsidi yang ditunjukan kepada para
warga miskin tetapi lebih dari 80% yang menikmatinya adalah rakyat yang mampu.